Mungkin diawal-awal kita mengenal dunia forex kita kan browsing kesana kemari, masuk forum yang satu ke forum yang lain untuk berselancar mencari indikator yang bisa menghasilkan profit yang banyak, tetapi pada akhirnya kita kembali ke indikator standar yang ada di MT4, misalnya Indikator Moving Average (MA).
Indikator moving average terdiri dari beberap jenis, antara lain Simple Moving Average, Exponential Moving Average, Smoothed Moving Average.
Indikator Moving Average adalah indikator yang paling sederhana tetapi sangat profitable jika kita menemukan settingan yang tepat untuk time frame yang tepat juga. Pada dasarnya indikator ini sangat mudah dipelajari serta bisa menghasilkan profit dalam perdagangan forex, indeks maupun saham, asalkan kita disiplin terhadap aturan yang sudah kita tetapkan untuk setting periode moving average yang kita gunakan.
Dalam menggunakan moving average kita membutuhkan indikator lain untuk mengukur tingkat overbought atau oversold market seperti indikator RSI maupun MACD.
Pada kesempatan ini saya ingin berbagi setting Moving average yang selama ini saya gunakan:
- Pasang Simple Moving Average periode 100 dan Apply to close dengan warna “Aqua”, gunakan garis yang agak tebal.,
- Pasang Simple Moving Average periode 50 dan Apply to close dengan warna “Blue”, gunakan garis lebih tipis dari indikator pertama.
- Pasang Simple Moving Average periode 20 dan Apply to close dengan warna “Red”, gunakan garis lebih tipis dari indikator kedua
- Pasang Exponential Moving Average periode 10 dan Apply to close dengan warna “Green”, gunakan garis putus-putus
- Pasang Exponential Moving Average periode 5 dan Apply to close dengan warna “Yellow”, gunakan garis putus-putus
- Pasang indikator MACD dan RSI dengan setting standar
Untuk Open posisi short term gunakan time frame M15, sedangkan untuk long term atau swing trading gunakan time frame h1 dan h4.